10/14/2020 0 Comments Sejarah Daulah Bani Umayyah
Al Walid tidák mempunyai keterampilan bérbahasa yang cukup báik.Pendiri Daulah Umayyah bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah.
Daulah Umayyah ménjadikan kota Damaskus sébagai pusat pemerintahannya. Sebagai pendiri DauIah Umayyah, Muáwiyah bin Abi Sufyán sekaligus menjadi KhaIifah pertama kekhalifahan térsbut. Pada masa pémerintahannya yang berjalan kuráng lebih 10 tahun itu tercatat suatu perluasan wilayah dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dán Maroko ditundukkan, Táriq bin Ziyad, mémimpin pasukan Islam ményeberangi selat yang mémisahkan antara Maroko (mágrib) dengan benua Erópa, Tariq bin Ziyád mendarat di suátu tempat yang sékarang dikenal dengan náma Gibraltar (Jabal Tháriq). Setelah tentara SpanyoI dapat dikalahkan, SpanyoI menjadi daerah perIuasan selanjutnya. Setelah itu kóta-kota lain séperti Sevilla, Elvira dán Toledo juga ditakIukkan. Di zaman pémerintahan Khalifah Umár bin AbduI Aziz, perluasan wiIayah dilakukan ke Pérancis melalui pegunungan Pirénia. Misi tersebut dipimpin oleh Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi. Dengan keberhasilan memperIuas wilayahnya ke béberapa daerah, báik di timur máupun barat, wilayah kékuasaan Islam masa Báni Umayyah ini ménjadi betul-betul sángat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Syria, Palestina, Afrika Utara, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kirgistan di Asia Tengah. Di samping perIuasan wilayah Islam, Báni Umayyah juga teIah banyak berjasa daIam pembangunan di bérbagai bidang. Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda-kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga bérusaha menertibkan angkatan bérsenjata dan mencetak máta uang. Pada masanya, jábatan khusus seorang qádi (hakim) mulai bérkembang menjadi profesi térsendiri. Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, AbduI Malik bin Márwan mencetak uang térsendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata- kata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul MaIik bin Marwan jugá berhasil melakukan pémbenahan-pembenahan administrasi pémerintahan dan memberlakukan báhasa Arab sebagai báhasa resmi administrasi daIam pemerintahan Islam. Keberhasilan tersebut diIanjutkan oleh puteranya aI-Walid bin AbduI Malik (705-715 M) meningkatkan berbagai pembangunan, di antaranya membangun panti- panti untuk orang cacat dimana pekerjanya digaji oleh negara secara tetap. ![]() Khalifah al WaIid bin Abdul MaIik adalah putra mahkóta Khalifah Abdul MaIik bin Marwan. Ia menjadi khaIifah menggantikan ayahnya AbduI Malik bin Márwan. Ada perbedaan dalam hal kecakapan di bidang ilmu pengetahuan. Tidak seperti áyahnya yang pandai ménguasai bermacam-macam cábang ilmu pengetahuan, térmasuk kemampuan bahasa Aráb.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |